Mengenai Saya

Selasa, 12 Mei 2009

Pattidana

Upacara Pattidana adalah Upacara pelimpahan jasa, baik yang ditujukan secara perorangan, seperti kepada para mendiang sanak keluarga terdekat maupun kepada semua makhluk yang tidak tampak yang menderita.


Tujuan dilaksanakannya upacara ini adalah:
  1. agar jasa yang kita limpahkan dapat memperingan penderitaan mereka
  2. mengingatkan kepada kita bahwa kematian akan menimpa siapa saja
  3. mengingatkan kita akan jasa-jasa baik yang pernah dilakukan oleh mendiang
Dengan demikian, keyakinan kita kepada Sang Tiratana akan lebih teguh. Bentuk upacara pattidana diselaraskan dengan kebiasaan dan tradisi setempat, tanpa disertai sesaji dalam bentuk makanan atau daging yang berasal dari hewan yang sengaja dibunuh untuk upacara tersebut.

Dalam Kitab Suci tipitaka Pali, terdapat ajaran dan acuan pelimpahan jasa kepada sanak keluarga yang telah meninggal, sebagai perwujudan dari Brahmavihara. Upacara Pattidana tidak dinyatakan pada hari dan bulan tertentu, dengan demikian, upacara pelimpahan jasa kepada para leluhur dapat dilaksanakan kapan saja sesuai dengan tradisi dan kepercayaan yang ada dalam masyarakat.

Landasan Kitab Suci terhadap upacara pattidana terdapat dalam Sigalovada Sutta, Digha Nikaya III, 28; di mana dijelaskan kewajiban seorang anak kepada orang tua, yaitu salah satunya adalah mengatur upacara pelimpahan jasa kepada sanak keluarga yang telah meninggal.

Tirokudda Sutta, Khuddaka Nikaya, Khuddaka Patha VII, di mana dijelaskan tentang manfaat perbuatan bajik dalam menyalurkan jasa kepada makhluk lainyang tidak tampak, yang mengalami penderitaan.

Adapun Sutta, Gatha, Patha, yang dibaca dalam upacara pattidana adalah sebagai berikut:
  1. Namakara Patha
  2. Pubbabhaganamakara
  3. Saranagamana Patha
  4. Buddhanussati
  5. Dhammanussati
  6. Sanghanussati
  7. Saccakiriya Gatha
  8. Tilakkhanadi Gatha
  9. Tirokudda Sutta
  10. Pamsukula Gatha
  11. Ettavatatiadipattidana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar